Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

penyu, ini rasaku untukmu kini

Sudah hampir satu minggu ini, sore di purwokerto selalu di guyur hujan, apakah di daerahmu demikian? Entahlah, ku juga sudah hampir satu bulan ini gak pulang, apa kabar rumah? Apa kabar ayah ibu? Dan apa kabar kakak, beserta keponakan keponakanku? 


Pernah jatuh cinta? Bagaimana rasanya. Pasti manis dan berbunga-bunga (karena masih baru). Ada yang bilang kalo kamu cinta kepada seseorang maka katakanlah, sebelum kamu menyesal akhirnya.
Jatuh cinta dan kamu tahan, kamu redam, rasanya itu seperti ada yang minta keluar dalam tubuh, Memaksa, Mendorong, dan memberontak dengan ganasnya, tak seperti biasanya.
Perasaanku kepadamu yang dulu sempat berubah kini menjadi lebih dahssyat lagi, Ku sudah pernah mengatakan ku menyukainya, dan katanya diapun merasa nyaman denganku, benar atau tidaknya ku tak tahu,. Dan ku tau, Hubungan tanpa “label” yang tengah ku jalani, hanya akan berujung kepada penyesalan, karena kita tidak bisa mengekspresikan segala yang kita rasakan. Kita tidak bisa marah, dan cemburu. Namun ku masih mempertahankan sampai sekarang.





Kemarin kita dekat, kita jalan bareng satu kali di tanggal 14 agustus. Kemudian saya menjauh karena kamu membuat status di sisal media yang aneh. Sekali lagi ku takut denganmu, Ku takut dan ku menjauhimu, lambat laun. Ku merasa salah telah meninggalkanmu, bukanya malah  mengarahkanmu.
Ada temanku yang mengatakan, kamu menyukainya atau hanya pelarian karena kamu gak bisa melupakan mantanmu?, saya gak tau, dan saya beranggapan, apa bedanya pelarian dengan jatuh cinta lagi? Bagiku gak ada bedanya. Karena ada pepatah  “cinta seperti paku yang menancap di kayu, jika paku itu tercabut, lubangnya tak akan pernah bisa ketutup kecuali kau menutupnya dengan paku lain”.



Setelah sekian lama ku tak menghubungimu. Akhirnya kau menghubungiku lebih dulu, ku merasa bahagia seperti biasa. Dan ku sudah lupa dengan status “aneh”mu itu.seperti biasa kita berkiriman kabar, dan kegiatan lewat media pesan singkat. Kau mengatakan kini kau menjadi alay, ada apa dengan dirimu? Alaymu sudah setingkat dunia akherat. (dan melebihi alaymu). Terserah kau mengatakan ki ku alay atau apapun. karena menjadi siri sendiri itu memang paling asik. “It’s me”.
Dan semakin lama berkirim pesan singkat denganmu semakin membuat ku bahagia, dan lebih bahagia dari sebelumnya. Dan ketika kau lama membalasnya rasanya tak seperti biasa.. ku tak karuan (entah karena sinyal dirumahmu yang buruk atau kau mulai malas denganku)dan jika akhirnya kau memutuskan untuk menjauhiku, aku terima.  tapi jujur, kini ku semakin hari semakin menyukaimu, dan semakin hari semakin menggilaimu. Aku ingin mengatakan aku menyukaimu, tapi lidahku kaku, beku karena rasa salahku dulu.

Jika dulu aku tak bisa menjawab pertanyaan temanku itu, kini sudah ku tahu jawabanya, aku sudah putus dengan pacarku selama tiga tahun, dan ku juga sudah yakin ku mampu berdiri dengan tegap, tanpa ada bayang-bayangnya.



kini ku semakin yakin pada pernyataan aku mencintaimu karena memang cinta telah datang kepadaku, dan Tuhan telah menganggap, aku telah siap dengan cinta yang baru, bukan karena ku ingin lari dari siapapun, atau untuk melupakan apapun.
saya sangat yakin akan hal itu “penyu”

Post a Comment for "penyu, ini rasaku untukmu kini"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel