Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

membangun rumah tangga yang penuh dengan cinta

Berbicara soal cinta memang tak ada habisnya, manis dan pahitnya cinta selalu menjadi hal yang menarik dalam kehidupan manusia, ku percaya setiap manusia mempunyai jalan cintanya masing-masing, ada yang bilang “jika kau masih cinta, maka kejarlah dia, atau kau akan menyesal dikemudian hari”, ku sepakat dengan ungkapan itu, tapi ku harus realistis, karena masih banyak sesuatu yang harus ku penuhi sebelum ku siap menikah, “Love won’t pay the bills” Ku sepakat dengan ungkapan tersebut, hidup tak bisa hanya bermodalkan cinta, dan yang pasti cinta tak pernah bisa dimakan, emangnya kamu doyan cinta??
Cinta dapat bertahan ketika ada factor pendukungnya, dan sudah banyak bukti perpecahan rumah tangga yang salah satunya, karena mereka menikah dengan modal cinta, memang cinta itu penting dan cinta juga merupakan pondasi dari sebuah rumah tangga, akan tetapi selain pondasi, kita juga membutuhkan batu bata, semen, besi, kayu, sampai atap untuk membangun sebuah rumah, dan membangun rumah tangga menurut saya kurang lebih seperti itu, dengan pondasi cinta, kepercayaan sebagai semen-nya, saling memahami sebagai batu batanya, kesetiaan sebagai atapnya. Banyak kita lihat orang mau bangun rumah tapi berhenti di bagian pondasinya saja?? Mengapa mereka bisa demikian? Kalo menurut kacamataku (terserah kalian mau sependapat atau tidak) karena mereka kurang memikirkanya dengan matang, dan hal ini berbanding lurus dengan apa yang dikatakan Mario teguh dalam acara MGW, bahwa cinta sifatnya terburu-buru.
Gak perlu galau ketika menginjak usia 25 belum ada pasangan, gak usah risau jika di usia 30 belum ada gebetan, ingat setiap manusia sudah di tentukan rizki, jodoh, lahir, sampai mati oleh yang maha kuasa (kalo gak salah gitu kata ustadku), so, dari pada kamu berkutat dalam lingkaran ke galauan yang tak ada hasilnya mending kamu persiapkan diri dengan cara memaksimalkan potensi yang ada, mengembangkan skill yang kamu miliki, bahka bisa juga kamu ikutan les, misalnya tari, bahasa, ataupun masak yang sesuai dengan hobimu, disamping waktumu gak habis dilingkaran kegalauan, kamu juga dapat meningkatkan value kamu dihadapan pasangan kamu kelak.
Ada 3 hal yang menurutku penting dalam hidup ini selain kita harus tetap beribadah kepada sang maha pencipta. Melanjutkan kuliah, kerja, dan pasangan. Karena di umurku yang udah menginjak 22 tahun lebih 3 bulan 2 hari 1 jam 12 menit ini, udah saatnya memikirkan itu semua. Berbicara soal pasangan ini adalah hal yang paling sensitive dalam hidupku, gak punya pacar dikira homo, nyari pacar, gak ada yang mau.. eiits… tapi aku yakin suatu saat Tuhan akan menurunkan jodohku dari atas sana. Dan ketika berbicara pasangan sepertinya ku belum siap juga, karena… ingat kaum laki-laki, ketika sudah menginjak umur 20an, dan pasanganmu juga umur 20an topic yang paling sering dibahas adalah “kapan kamu akan melamarku?”, apalagi kalo habis kondangan karena teman kelasnya dulu di TK udah nikah, topic yang akan dibahas adalah “kapan kita nikah?” #idungmukeluardarah
Wanita membutuhkan kejelasan, dan lelaki membutuhkan kepercayaan. Wanita akan selalu akan menanyakanmu, kapan kamu akan melamarnya, dan kapan kamu akan menikahinya. Karena itu merupakan bentuk keseriusanmu dalam menjalin hubungan denganya.
Jadi menurut saya pasangan kita kesampingkan dulu, melanjutkan studi merupakan hal yang penting, jangan underestimate dulu, pendidikan bukan untuk mencari pekerjaan atau pangkat diduniawi, tapi setidaknya pendidikan mampu mengubah pola piker kita dalam menghadapi kehidupan ini, sehingga kita mampu membina keluarga yang baik, dan ketika kita mempunyai permasalahan dengan pasangan kelak kita mampu menyelesaikanya dengan cara yang baik pula. Dan nilai plusnya bisa meningkatkan value kamu.
Pekerjaan, kembali ke pertanyaan awal, “kamu doyan cinta?” yap, pekerjaan juga suatu bagian yang penting karena membangun rumah tangga membutuhkan modal materi, bukan hanya modal cinta saja, menyicil rumah, kendaraan, kebutuhan sehari-hari, semua tak dapat diselesaikan dengan cinta.
Dan sebelum menikah banyak sekali target hidup kita yang harus diubah, so, puaskan dirimu dengan melakukan hobimu yang tak mungkin kamu lakukan setelah menikah, seperti bekpeker ke tempat yang belum pernah kamu kunjungi J
Ngomongin tentang hidup jadi inget pesan ku ketika disuruh ngisi buat buku kenang-kenangan SMA dulu:
“jadilah orang yang selalu tertawa, janganlah engkau berduka, karena hidup hanya sementara, janganlah kau sia-sia”

Entah hubunganya dimana dengan artikel saya, anggap saja masih satu haluan.. hihihi.. sudah malam, bahan sang saya mau ketik juga sudah habis dan kebetulan besok hari minggu, temen-temen ngajak jogging pagi ke GOR,  lumayankan bisa ngeliat cewek2 cantik dan tante2 seksi juga, hihihi.. mau ikutan… yohoho…

*sumber gambar http://blokbojonegoro.com/upload/Image/image_96_anak%20kuliah.jpg

Post a Comment for "membangun rumah tangga yang penuh dengan cinta"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel