Observasi Pembelajaran PAI di SLB B Yakut Purwokerto
LAPORAN OBSERVASI
STRATEGI PEMBELAJARAN PAI DI SLB B YAKUT PURWOKERTO
Disusun dan Diajukan Guna
Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran PAI di SLB
Dosen Pengampu : Sholichin, S.Pd.I, M.Pd.
Disusun Oleh :
1.
Uji
Nur Kholifah 102331188
2.
Isnaeni
Rakhmawati 102331196
3.
Bisri
Mustofa 102331199
4.
Neni
Kurniati 102331201
5.
Makfiatul
Fuadah 102331204
6.
Achmad
Latif Nur 102331211
7.
Adhyatma
Arman 102331218
Tarbiyah
/ 7 / PAI 5
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PURWOKERTO
KATA
PENGANTAR
Puji sukur kepada
Allah SWT yang slalu memberikan bimbinganya sehingga kita dapat menyusun
laporan observasi ini tepat waktu, solawat serta salam kita tujukan kepada
baginda nabi agung, Nabi besar Muhammad SAW, semoga kita mendapat syafa’atnya
di yaumul qiyamah kelak amiin.
Stratgi
pembelajaran meliputi 4 elemen, yaitu: Media, Metode, Teknik dan Taktik. Media
adalah alat untuk mempermudah pembelajaran, mempermudah guru dalam menjelaskan sebuah
materi kepada peserta didiknya, kemudian di tunjang dengan metode apa yang
hendak digunakan, penggunaan metode juga harus tetap memperhatikan siswa,
alokasi waktu, dan lain lain, kemudian teknik, teknik ada due yaitu student
centre atau teacher centre, kemudian yang terakhir adalah taktik, taktik
merupakan kemampuan guru dalam menjelaskan sebuah materi, hal ini lebih kepada
skill yang dimiliki oleh seorang guru daam menarik perhatian siswa siswanya.
SLB adalah
sekolah yang di tujukan buat anak anak berkebutuhan khusus dengan kemampuan
seadaya, sehingga seorang guru dalam SLB harus dapat memilih strategi
pembelajaran yang mau diterapkan, karena hal ini harus disesuaikan dengan
keadaan siswanya.
Demikian laporan
ini kami susun, tak ada gading yang tak retak, didalam laporan ini mungkin
masih terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, Kritik dan Saran yang
membangun selalu penulis tunggu agar menjadi lebih baik lagi
Trimakasih juga
kami sampaikan kepada segenap pihak yang telah membantu dalam peyusunan laporan
observasi ini, trimakasih kepada kepala sekolah SLB B Yakut, terimakasih kepada
teman-teman atas kerjasanya dalam menyusun laporan ini, semoga kita semua
mendapatkan manfaatnya dikemudian hari. Amiin
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
..................................................................................
1
DAFTAR ISI..............................................................................................
2
BAB I : PENDAHULUAN.........................................................................
4
A.
Latar
Belakang Masalah ................................................................. 4
B.
Tujuan
....................................................................................
4
C.
Waktu
Kunjungan
................................................................... 5
BAB II : TEORI
......................................................................................
6
A.
Pengertian
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) ....................... 6
B.
Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK) Jenis Tunarungu .............. 6
BAB III : PEMBAHASAN (PROFIL SLB B YAKUT PURWOKERTO)
A. Sejarah Berdirinya .................................................................. 8
B. Kepemilikan ..........................................................................
8
C. Cara Penerimaan Murid .......................................................... 9
D. Dana Operasional ................................................................... 9
E. Data Pendidik dan Tenaga Pendidikan .................................... 19
F. Program Layanan ..................................................................... 11
G. Sarana Pendukung Pendidikan ................................................. 12
H. Prestasi yang Pernah Diraih .................................................... 12
I. Data Siswa .............................................................................
14
BAB
IV : STRATEGI PEMBELAJARAN PAI DI SLB B YAKUT PURWOKERTO
.....................................................................................
16
A.
Kurikulum
............................................................................. 16
B.
Metode
.....................................................................................
17
C.
Media
...................................................................................
18
D.
Evaluasi
................................................................................
18
BAB
V : PENUTUP ...............................................................................
19
A.
Kesimpulan
.......................................................................... 19
B.
Saran
....................................................................................
19
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
21
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Dalam
UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa warga negara yang memiliki
kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan atau sosial berhak
memperoleh pendidikan layanan khusus.[1]
Ini dapat dijadikan landasan yuridis, bahwa setiap
warga Negara memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu, seperti
halnya anak-anak yang mengalami gangguan perkembangan baik mental, maupun fisik
juga memiliki hak dalam mendapatkan pendidikan yang bermutu pula. Anak-anak
yang memiliki kekurangan-kekurangan tersebut sering disebut sebagai Anak
Berkeburuhan Khusus (ABK).
Lembaga pendidikan adalah suatu lembaga pendidikan dimana dalam
tempat tersebut diadakan kegiatan pendidikan yang sacara teratur, sistematis,
mempunyai tanggungjawab perpanjangan dalam kurun waktu tertentu, berlangsung
mulai dari pendidikan dasar sampai pedidikan tinggi, dilaksanakan berdasarkan
aturan resmi yang telah ditetapkan pemerintah.[2]
Salah satu yayasan lembaga formal yang melayani pendidikan khusus untuk ABK
adalah SLB Yakut Purwokerto. Di sekolah tersebut menyediakan layanan bagi ABK
berupa tunarungu dan tunagrahita (C dan C1). Namun dalam laporan observasi ini penulis hanya akan
membahas tentang bagaimana proses pembelajaran bagi anak tunarungu di SLB B Yakut
Purwokerto, khususnya kelas dua pada tingkat Sekolah Dasar.
B. Tujuan
Kegiatan observasi yang kami lakukan ini bertujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah “Strategi Pembelajaran PAI di SLB” yang diampu oleh Bapak Sholichin,
S.Pd.I., M.Pd. Dengan adanya kegiatan observasi ini diharapkan akan memberikan
wawasan terkait dengan bagaimana proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam
bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di SLB B Yakut Purwokerto. Selain itu, juga
akan memberikan pengalaman riil bagi para mahasiswa yang merupakan calon
pendidik Agama Islam, sehingga nantinya dapat menjalankan tugasnya secara
profesional.
C.
Waktu
Kunjungan
Kunjungan
ini dilaksanakan pada :
Hari :
Sabtu
Tanggal : 7 Desember 2013
Tempat : SLB B Yakut Purwokerto
Jalan Kolonel Sugiri No. 10, Purwokerto
BAB II
TEORI
A.
Pengertian
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK) merupakan istilah lain untuk menggantikan kata “Anak
Luar Biasa (ALB)” yang menandakan adanya kelainan pada dirinya.[3]
Anak
berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki perbedaan dengan anak-anak secara
umum atau rata-rata anak seusianya. Anak dikatakan berkebutuhan khusus jika ada
sesuatu yang kurang atau bahkan lebih dalam dirinya. Sementara menurut Heward,
anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karateristik khusus yang berbeda
dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan pada ketidakmampuan mental,
emosi atau fisik.[4]
B.
Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK) Jenis Tunarungu
Andreas
Dwidjosumarto (1990:1) mengemukakan bahwa seseorang yang tidak atau kurang
mampu mendengar suara dikatakan tunarungu. Tunarungu dibedakan menjadi dua kategori
yaitu tuli (deaf) dan kurang dengar (low of hearing). Tuli adalah
mereka yang indra pendenarannya mengalami kerusakan dalam taraf berat sehingga
tidak berfungsi lagi. Sedangkan kurang dengar adalah mereka yang indera
pendengarannya mengalami kerusakan tetapi masih dapat berfungsi untuk
mendengar, baik dengan maupun tanpa menggunakan alat bantu dengar (hearing
aids). Maka tunarungu adalah mereka yang kehilangan pendengaran baik
sebagian (hard of hearing) maupun seluruhnya (deaf) yang
menyebabkan pendengarannya tidak memiliki nilai fungsional di dalam kehidupan
sehari-hari.[5]
Ciri-ciri atau
karakteristik tunarungu antara lain :
1.
Tidak
mampu dengar
2.
Terlambat
perkembangan bahasa
3.
Sering
menggunakan bahasa isyarat dalam berkomunikasi
4.
Kurang
atau tidak tanggap bila diajak bicara
5.
Ucapan
kata tidak jelas
6.
Kualitas
suara aneh atau monoton
7.
Sering
memiringkan kepala dalam usaha mendengar
8.
Banyak
perhatian terhadap getaran
9.
Keluar
nanah dari kedua telinga
10.
Terdapat
kelainan organis telinga[6]
Faktor penyebab gangguan pendengaran terbagi dalam dua kategori,
yaitu :
1.
Faktor
genetik
Pengaruh genetik dapat menyebabkan cacat tulang telinga bagian
tengah sehingga mengakibatkan berkurangnya pendengaran.
2.
Faktor
lingkungan / pengalaman
Lingkungan yang mempengaruhi pendengaran biasanya berupa serangan
penyakit, misalnya campak, radang telinga, pemakaian obat-obatan dan trauma
suara terlalu keras.
BAB III
PEMBAHASAN
(PROFIL SLB B YAKUT PURWOKRTO)
A.
Sejarah
Berdirinya SLB B Yakut Purwokerto
Sekolah Luar
Biasa (SLB) Yakut Purwokerto adalah lembaga pendidikan formal bagi anak
berkebutuhan khusus yang berada di bawah naungan Yayasan Kesejahteraan Usaha
Tama (YAKUT) Purwokerto. YAKUT didirikan pada tanggal 2 Juni 1961 dan disahkan
dengan Akte Notaris No.14 tanggal 10 Agustus 1961 oleh Notaris Raden Mas
Wiranto di Yogyakarta.
Pada tahun 1961
sampai dengan 1963 YAKUT menyelenggarakan SLB Bagian A untuk anak tunanetra.
Karena kesulitan dalam penyelenggaraan asrama, maka dengan terpaksa SLB Bagian
A diberhentikan.
Kemudian pada
Agustus 1965 dimulai perintisan SLB Bagian B (untuk anak tunarungu) dan SLB
Bagian C (untuk anak tunagrahita). Pada Februari 1966 sekolah sudah mulai
berjalan dengan keadaan sebagai berikut :
SLB Bagian B
dengan 7 orang murid dan 2 orang guru.
SLB Bagian C
dengan 14 orang murid dan 4 orang guru
SLB tersebut
adalah satu-satunya sekolah yang memberikan layanan bagi anak berkebutuhan
khusus yang ada di Karesidenan Banyumas. Sekolah dapat berjalan dengan baik
setelah YAKUT mendapatkan hibah tanah dan bangunan dari Arjuna School
(Theosofi) yang ditempati sampai sekarang.
B.
Kepemilikan
Status
kepemilikan SLB B Yakut Purwokerto adalah di bawah naungan Yayasan
Kesejahteraan Usaha Tama (YAKUT) Purwokerto. SLB B Yakut Purwokerto saat ini
dipimpin oleh Ibu Mur Riyadiningsih, S.Pd. selaku Kepala Sekolah.
C.
Cara
Penerimaan Peserta Didik
\SLB
bagian B Yakut Purwokerto pada mulanya hanya menerima peserta didik yang
berusia 6 sampai dengan 13 tahun. Namun sejak tahun 1975 peserta didik yang
diterima (permulaan sekolah) berusia 5 sampai dengan 8 tahun.
Sejak
tahun 1975 SLB B Yakut Purwokerto, telah mulai menyelenggarakan ujian Tingkat
Dasar yang diselenggarakan sendiri oleh sekolah. Bagi peserta didik yang ber-IQ
tinggi serta baik ucapannya, dapat melanjutkan ke sekolah umum. Nemun, bagi
peserta didik yang kecerdasannya cukup tetapi kurang bagus ucapannya, maka
melanjutkan sekolah di SLB B Yakut Purwokerto sendiri.
Untuk sekarang anak yang ingin bersekolah di
SLB B Yakut Purwokerto juga harus menyertakan surat keterangan dari dokter atau
rumah sakit bahwa anak tersebut memiliki kekurangan dalam hal pendengaran yang
termasuk penderita tunarungu.
D.
Dana
Operasional
Sekolah Luar Biasa adalah sekolah untuk anak
anak berkebutuhan khusus, yang memberikan penanganan khusus. Tidak hanya
penanganan khusus tetapi media yang di gunakan pun khusus.
Dana Operasional yang di gunakan dalam SLB
Yakut ini dengan memanfaatkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) nampaknya belum
cukup untuk memenuhi seluruh biaya yang dikeluarkan SLB, akan tetapi guru harus
memutar otak untuk memaksimalka dana bos untuk memenuhi semua kebutuhan.
Harapan dari sekolah SLB B Yakut ini
pemerintah mau memberi bantuan lebih karena kebutuhan yang banyak dan mahal,
sehingga pembelajarannya dapat berjalan dengan lancar dan mempermudah guru guru
dalam memberikan materi yang diberikan.
E.
Data
Pendidik dan Tenaga Pendidikan
No
|
Nama
|
Tempat
Tanggal Lahir
|
NIP
|
Jabatan
|
L/P
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
|
Mur Riyadiningsih, S.Pd
Katinem
Juwadi, S.Pd., M.Pd.
Agus Tristiyadi, S.Pd.
Sumindar, S.Pd.
Retno Muktiasih, S.Pd.
Muftatihah, S.Pd.
Netti Lestari, S.Pd.
Denny Mirna Kusriyana, S.Pd.
Ririh Anggrenggani, S.Pd.
Roch Sukaryati
Dewi Arum Widi Wahyuni
Marlina Rahayu, S.Pd.
Wiwi Kusmiyati, S.Pd.
Sutrisno, A.Md.
|
Purworejo,
12
Mei 1956
Klaten,
22
Feb 1955
Sukoharjo,
3
April 1955
Bantul,
12
Jan 1956
Klaten,
26
Mart 1959
Banyumas,
28
Mart 1964
Banyumas,
23
Juli 1965
Cilacap,
9
Jan 1967
Rembang,
11
Agst 1977
Jakarta,
28
Okt 1970
Banyumas,
27
Aprl 1963
Purwokerto,
31
Agst 1973
Banjarnegara
7
Mart 1982
Cilacap,
7
Des 1986
Purwokerto,
10
Agst 1983
|
19560512
198403 2 004
19550222
198203 2 001
19550403 198303
1 010
19560112
198312 1001
19590328
198701 1 002
19640328
198603 2 007
19650723
199303 2 011
19670109
199501 1 001
19770811
200801 2 009
-
-
-
-
-
-
|
Kepala SLB B
Guru SLB B
Guru SLB B
Guru SLB B
Guru SLB B
Guru SLB B
Guru SLB B
Guru SLB B
Guru SLB B
Guru SLB B
Guru SLB B
Guru SLB B
Guru SLB B
Guru SLB B
Guru SLB B
|
P
P
L
L
L
P
P
P
P
P
P
P
P
P
L
|
F.
Program
Layanan
Program layanan
atau jenjang yang tersedia antara lain :
1.
TKLB
(Taman Kanak-kanak Luar Biasa)
2.
SDLB
(Sekolah Dasar Luar Biasa)
3.
SMPLB
(Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa)
4.
SMALB
(Sekolah Menengah Atas Luar Biasa)
Semua jenjang pendidikan tersebut dikhususkan untuk anak tunarungu.
G.
Sarana
Pendukung Pendidikan
Di SLB B Yakut
Purwokerto sudah memiliki fasilitas penunjang pendidikan yang memadai,
diantaranya adalah gedung sekolah milik sendiri, memiliki 12 ruang kelas, ruang
komputer, ruang guru, ruang kesenian, mushala, perpustakaan, tempat bermain, kamar
mandi / WC dan halaman yang cukup luas.
H.
Prestasi
yang Pernah Diraih
NO
|
NAMA
|
JENIS PRESTASI
|
KETERANGAN
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
|
Winarti
Joro Budi Hermawan
Eliyas Parminto
Amin Hari Karseno
Unung Nurdiyanto
Wiji Safa’at
Daniel
Eko Wahyu P
Dewi
Arum Widi W
Andi
Nurdiyanto
Agus
Supriyadi
Nurul
Rahmi
Riska
Hesti H
Dimasno
Danaresa
Gilang
Pradana
Gilang
Pradana Putra
Gilang
Pradana Putra
Dendi
Tri Wahyu Adi
Wahyu
Haryadi
Dewi
Mayangsari
Amanda
Lusiana
Chusnurromadloni
Nurul
Rahmi
Wahyu
Haryadi
Gilang
Pradana Putra
Yuraissa
Malva MS
Yunita
Dwi Astuti
Indah
Pertiwi
Nurul
Rahmi
Dimasno
Danaresa
Amanda
Luciana
Amanda
Luciana
Amanda
Luciana
|
Juara I
Juara II
Juara III
Juara II
Juara I
Juara III
Juara I
Juara I
Juara III
Juara III
Juara II
Juara II
Juara Harapan II
Juara Harapan II
Medali Perak
Juara II
Juara I
Juara I
Juara II
Juara II
Juara II
Juara II
Juara III
Juara II
Juara I
Juara I
Juara I
Juara I
Juara I
Juara I
Juara I
Juara Harapan II
|
Tenis Meja Putri (1988)
Tenis Meja Putra (1988)
Catur /B (1988)
Melukis (1991)
Melukis (1991)
Melukis (1991)
Baca Puisi Putra (1992)
Seni Lukis (1992)
Catur /B (1992)
Tenis Meja Putra (1992)
Lomba
Menari Berpasangan (2004)
Lomba
Modelling Putri SMALB-B (2007)
Lomba
Melukis SDLB-B (2007)
Lomba
Melukis Poster
Lomba
Prestasi dan Kreatifitas Siswa (2006)
Seni
Lukis Putra (2007)
Lomba
Lompat Jauh Putra (2008)
Lomba
Melukis (2008)
Lomba
SIBI SDLB/SLB B (2008)
Lomba
Menari Berpasangan (2008)
Lomba
Menari Berpasangan (2008)
Lomba
Lempar Cakram Putri (2009)
Lomba
Melukis Tk. Provinsi (2009)
Seni
Lukis Tk. Provinsi (2010)
Seni
Tari Tk. Provinsi (2010)
Seni
Tari Tk. Provinsi (2010)
Seni
Tari Tk. Provinsi (2010)
Seni
Tari Tk. Provinsi (2010)
Lomba
Seni Lukis Tk. Kabupaten (2011)
Lomba
Tari Tradisional (2011)
Lompat
Jauh Putri Tk. Provinsi SMPLB (2012)
Lompat
Jauh Putri SMPLB Tk. Nasional (2012)
|
I.
Data
Siswa
No
|
JENJANG PENDIDIKAN
|
KELAS
|
KEADAAN MURID
|
JUMLAH
|
||
L
|
P
|
JML
|
||||
1
|
TKLB
|
P1
P2
|
4
1
|
5
-
|
9
1
|
|
JUMLAH
|
5
|
5
|
10
|
10
|
||
2
|
SDLB
|
DI
DIIA
DIIB
DIII
DIV
DV
DVI
|
4
-
2
-
4
3
4
|
5
7
5
6
1
5
4
|
8
7
7
6
5
8
8
|
|
JUMLAH
|
17
|
33
|
50
|
50
|
||
3
|
SMPLB
|
VII
VIII
IX
|
1
2
-
|
1
3
2
|
2
5
2
|
|
JUMLAH
|
3
|
6
|
9
|
9
|
||
4
|
SMALB
|
X
XI
XII
|
1
2
-
|
2
-
-
|
3
2
-
|
|
JUMLAH
|
3
|
2
|
5
|
5
|
||
JUMLAH
|
28
|
46
|
74
|
74
|
||
BAB IV
STRATEGI PEMBELAJARAN PAI
DI SLB B YAKUT PURWOKERTO
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada tanggal 7
Desember 2013, dengan mengamati proses pembelajaran dan hasil wawancara dengan
Ibu Muftatihah, S.Pd., selaku guru pengampu mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) yang berlangsung di kelas II SDLB-B, maka dapat kami informasikan
bahwa :
A.
Kurikulum
Kurikulum yang
digunakan di SLB B Yakut Purwokerto adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Kurikulum tersebut dibuat oleh sekolah dengan memegang aturan-aturan
pokok yang ditetapkan oleh pusat. Sedangkan hal-hal yang dapat dijadikan dasar
dari sekolah untuk mengembangkan kemampuan peserta didik adalah dengan
menambahkan muatan lokal. Dari muatan lokal tersebut diharapkan dapat menggali
keunggulan-keunggulan lokal yang dapat dikembangkan di sekolah tersebut
sehingga menjadi ciri khas dan pembeda dibanding dengan sekolah lainnya.
Untuk menampung
bakat dan minat siswa dalam berbagai bidang, sekolah juga memfasilitasi dan
memberikan layanan berupa jam tambahan di luar jam pelajaran (semacam
ekstrakurikuler) seperti, premuka, pelatihan komputer, pelatihan tari, berbagai
cabang olahraga, seni lukis, keterampilan memasak, dan pelatihan mendengar.
Keberhasilan adanya kegiatan-kegiatan pelatihan tersebut dibuktikan dengan
prestasi-prestasi yang mampu diraih para siswa seperti dalam pembahasan yang
telah penulis jelaskan sebelumnya.
Sedangkan dalam
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, pelaksanaan kurikulum tersebut sudah
berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya silabus yang tersusun
dengan rapi dan sesuai dalam pelaksanaannya di dalam proses pembelajaran.
Adapun contoh silabusnya telah penulis lampirkan.
B.
Metode
Metode yang
diterapkan disesuaikan dengan materi dan SKKD yang ada. Beberapa metode yang
diterapkan dalam pembelajaran PAI, khususnya untuk kelas II yaitu :
1.
Metode
ceramah
Metode
ini diterapkan ketika awal pelajaran agar para siswa memperoeh penjelasan
tentang materi yang diajarkan. Metode ceramah dilakukan dengan pelafalan yang
jelas, keras, pelan dan dibantu dengan mimik serta bahasa tubuh.
2.
Metode
demonstrasi
Dengan
metode demonstrasi, para siswa dapat langsung mempraktikkan atau memperagakan
rangkaian dan tata cara beribadah. Beberapa materi yang dapat menggunakan
metode ini yaitu materi tentang tata cara berwudhu, gerakan shalat, dan adab
buang air besar dan kecil.
3.
Metode
tanya jawab
Metode
ini memungkinkan siswa untuk dapat mengemukakan pendapatnya, sehingga dapat
melatih berfikir kritis dan melatih keberanian siswa dalam berbicara. Selain
itu suasana kelas juga akan hidup dan siswa dapat menjadi lebih aktif.
4.
Metode
menghafal
Metode
ini digunakan karena ada beberapa materi yang menuntut siswa untuk menghafal.
Terlebih dalam pembelajarannya, para siswa masih dalam tingkat mengenal.
Beberapa materi yang dapat menggunakan metode menghafal yaitu materi tentang
bacaan shalat, bacaan niat wudhu, do’a sesudah wudhu dan berhadas, serta
menghafal huruf-huruf hijaiyah.
C.
Media
Beberapa media
yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran PAI untuk kelas II antara lain :
1.
menggunakan
kertas karton sebagai kartu (Index Card Match)
2.
air
sebagai media dalam berwudhu
3.
kaset
atau CD untuk menampilkan gerakan shalat, ketentuan zakat, pengenalan huruf
hijaiyah dsb.
4.
gambar
peraga untuk menjelaskan contoh perilaku terpuji, gerakan shalat dan urutan
wudhu.
D.
Evaluasi
Dalam setiap
pembelajaran juga dilakukan evaluasi. Evaluasi dapat berupa tes maupun
pengamatan. Bentuk tes digunakan saat mengerjakansoal latihan, ujian tengah
semester dan ujian akhir semester. Sedangkan pengamatan dapat dilakukan saat
proses pembelajaran berlangsung yang berkaitan dengan keantusiasan, keaktifan
dan keikutsertaan siswa.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi tersebut di
atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa proses pembelajaran PAI di kelas II SLB B Yakut Purwokerto, sudah berlangsung dengan baik, menyenangkan dan memotivasi. Guru
menggunakan berbagai strategi dan metode yang yang mampu mendorong para anak
tunarungu untuk ikut
aktif dalam pembelajaran di kelas. Proses evaluasi juga berjalan cukup baik. Buku ajar dan media yang digunakan pun sangat menarik, membangkitkan minat
siswa untuk belajar. Namun penulis belum bisa menyajikan contoh RPP yang digunakan pada
saat pembelajaran berlangsung, karena terkendala oleh suatu hal.
Penggunaan berbagai metode yang sudah diterapkan akhirnya membuahkan
hasil bagi anak tunarungu seperti keantusiasan melaksanakan praktek ibadah,
mampu menghafal doa dan bacaan shalat. Walaupun tidak dipungkiri bahwa untuk sampai pada
tingkatan seperti itu memerlukan waktu yang tidak sedikit. Selain itu, menjadi
guru yang melayani anak tunarungu juga harus memiliki kesabaran penuh dan
kemampuan khusus.
B.
Saran
Berdasarkan
uraian hasil laporan observasi di atas, kiranya ada beberapa saran membangun
yang dapat kami sampaikan berkaitan dengan strategi pembelajaran PAI di SLB,
sebagai berikut :
1.
Bagi
para orang tua yang memiliki anak tunarungu, hendaklah terus memotivasi anaknya
agar tetap semangat belajar. Kewajiban belajar adalah hak dan kewajiban setiap
anak, tak terkecuali bagi anak berkebutuhan khusus. Jangan sampai rendah diri
walaupun anak memiliki kekurangan dan keterbatasan, yakinlah bahwa setiap anak
pasti memiliki potensi, bakat dan kelebihan masing-masing.
2.
Bagi
para pendidik, walaupun dalam proses pembelajarannya sudah dapat dikatakan
baik, namun harus selalu ditingkatkan agar siswa lebih termotivasi untuk
belajar dan merasa nyaman di kelas. Proses evaluasinya pun dapat lebih
bervariasi, tidak hanya dengan tes ataupun ulangan tetapi bisa juga menggunakan
permainan kartu, observasi atau yang lainnya agar lebih menyenangkan.
3.
Bagi
para siswa, janganlah patah semangat untuk belajar apalagi sampai putus asa. Mencari
ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim tanpa terkecuali. Ilmu yang bermanfaat
dapat membuat kita hidup bahagia baik di dunia maupun di akhirat, terlebih ilmu
agama.
4.
Bagi
para pembaca pada umumnya, semoga laporan ini dapat memberikan informasi dan
pengetahuan baru sehingga dapat bermanfaat dan dapat diambil sisi positifnya.
DAFTAR PUSTAKA
Delphie,
Bandi. 2012. Pembelajaran Anak Tunagrahita. Bandung : Refika Aditama
Ramayulis.
2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia
Soemantri,
Sutjihati. 2006. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung : Refika Aditama
Suharlina,
Yulia dan Hidayat. 2010. Anak Berkebutuhan Khusus.Yogyakarta.
UU
SISDIKNAS 2006. 2006. Bandung :Fokus Media
[2] Ramayulis, Ilmu
Pendidikan Islam (Jakarta : Kalam Mulia, 2006), hlm. 282.
[3]Bandi Delphie, Pembelajaran
Anak Tunagrahita, (Bandung : Refika Aditama, 2012), hal. 1
[4] Yulia Suharlina dan
Hidayat, Anak Berkebutuhan Khusus, (Yogyakarta , 2010), hal. 5-6
[5]Sutjihati Soemantri, Psikologi
Anak Luar Biasa, (Bandung : Refika Aditama, 2006), hal. 65














Post a Comment for "Observasi Pembelajaran PAI di SLB B Yakut Purwokerto"
silahkan tulis pendapatmu disini